Pementasan Drama
Tokoh :
1.
Nabilla Kumalasari
Dia adalah sahabat sejati Bella.Dia kabur dari
rumah sewaktu adiknya masih berumur 1 tahun.Dia kabur karena sikap ibunya yang
tidak mengerti anaknya.
2.
Bella Puspitawati
Dia adalah sahabat sejati Nabilla.Dia kabur dari
rumah karena orang tuanya bercerai.Dia kabur dari rumah persahabatan karena tidak
suka dengan sifat Dasilva yang tidak menyenangkan.
3.
Dasilva Putri Handayani
Dia adalah sahabat Nabilla sejak taman
kanak-kanak.Sifatnya kasar.
4.
Billa Kumalasari
Dia mencari kakanya sejak lama.Kakaknya adalah
Nabilla.Dia kabur dari rumah karena sikap ibunya yang tidak mengerti Billa.
Sinopsis
Di suatu hari, ada tiga orang sahabat
yang sedang bertengkar.Mereka bertengkar karena seseorang dari mereka berlaku
tidak baik.Orang itupun pergi meninggalkan rumah dan seseorang yang lain juga
pergi meninggalkan rumah.Tetapi, ada satu orang yang masih peduli akan
persahabatan mereka tetap tinggal di rumah itu.Akhirnya, dia mencari kedua
sahabatnya itu bersama adik kesayangannya.Diperjalanan, dia dan adiknya
menemunkan salah seorang dari sahabatnya.Dia pun akhirnya pergi lagi untuk
menemui seorang sahabatnya yang lain.Tetapi, diperjalanan mereka kehabisan
bekal makanan mereka.Bagaimanakah cerita sebelumnya?
Adegan 1
Disuatu tempat yang indah, tinggallah dua orang
sahabat.Mereka sedang asyik mengobrol di teras rumah sambil duduk memandang
kearah depan.Di sinari oleh sinar matahari yang sangat menyengat.Hari itu
adalah musim kemarau. Mereka mengipas-ngipaskan badan mereka yang kepanasan.
Nabilla : “Hari ini sangat panas, ya”
Bella : “Iya, aku setuju denganmu”
Nabilla : “Mau aku ambilkan segelas air
dingin?”
Bella : “Tidak, terima kasih”
Ditengah-tengah keasyikan itu, seorang perempuan
lewat didepan mereka.Anak itu lalu terdiam didepan rumah Nabilla dan Bella.
Nabilla : “Maaf, kenapa kamu berhenti didepan rumah
kami?”
Dasilva : “Eh hmm maaf”
Bella : “Ayo kesini, sepertinya kamu haus”
Dasilva : “Baik, terima kasih”
Nabilla : “Tunggu sebentar, ya”
Dasilva : “Iya”
Bella : “Hai, namaku Bella
Puspitawati.Kalau kamu?”
Dasilva : “Namaku Dasilva Putri Handayani.Panggil
saja Silva, yang tadi itu namanya
Nabilla Kumalasari bukan?”
Bella : “Ya, tentu saja”
Nabilla : “Ini minumnya! Maaf, ya hanya ada air
putih”
Dasilva : “Tidak apa-apa, terima kasih,ya”
Bella : “Nab, kamu kenal orang itu tidak?”
Nabilla : “Sepertinya aku kenal”
Nabilla : “Maaf, nama kamu Dasilva Putri
Handayani bukan?”
Dasilva : “Iya, tentu saja, aku kira kamu sudah
lupa sama aku”
Bella : “Emm, aku kedalam dulu, ya”
Nabilla : “Iya”
Dasilva : “Nab, itu siapa kamu?Kok akrab banget
sama kamu?”
Nabilla : “Itu sahabat aku disini”
Dasilva : “Berarti, aku bukan sahabat kamu lagi
dong”
Nabilla : “Bukannya begitu Sil, kamu ya tetap
saja sahabat aku”
Dasilva : “Oh begitu”
Nabilla : “Sudah,yuk kita masuk sudah siang
nih”
Dasilva : “Iya"
Esoknya, mereka hanya
memakan roti dengan selai.Sambil duduk di kursi.
Bella : “Bagaimana enak tidak?”
Dasilva : “Tidak enak soalnya aku tidak suka
selai!”
Bella sangat kesal dengan perkataan Dasilva yang
kasar itu.Bella pergi keluar.
Nabilla : “Bel, ayo kita bereskan ruangan ini!Loh,Bella?”
Dasilva : “Aku kenyang”
Nabilla : “Sil, Bella mana?”
Dasilva : “Tadi dia marah sama aku,makanya dia
kabur dari sini”
Nabilla : “Memangnya kenapa?”
Dasilva : “Aku bilang rotinya tidak enak karena
pakai selai”
Nabilla : “Sil, itu tidak baik”
Dasilva : “Lagian kenapa kalian tidak beli
seres dan mentega?”
Nabilla : “Sil, dengar ya kami bekerja saja
harus bersama-sama”
Dasilva : “Memang kerja apa?”
Nabilla : “Memanen buah dikebun orang lain,lalu
hasil dari itu kami diberi uang dan selai”
Dasilva : “Sekarang terbukti kamu lebih memilih
dia dari pada aku.”
Dasilva : “Oh, ya terima kasih atas semuanya”
Nabilla : “Tapi”
Setelah Dasilva pergi, ada
seorang anak kecil yang menghampiri Nabilla.
Billa : “Kakak, ini kakak ya?”
Nabilla : “Heh?”
Nabilla : “Billa, ngapain kamu kesini?”
Billa : “Billa malas dirumah dimarahi
bunda terus”
Nabilla : “Billa, kamu sendiri kesini?”
Billa : “Iya, kakak sendiri disini?”
Nabilla : “Untuk sekarang iya”
Billa : “Kakak, Billa lapar”
Nabilla : “Baiklah, ayo kedapur”
Billa : “Kakak”
Nabilla : “Ya”
Billa : “Kakak kenapa?”
Nabilla : “Kakak nggak apa-apa kok yuk kedapur”
Billa : “Baiklah”
Adegan
2
Di dapur, Nabilla membuatkan roti selai untuk
adiknya.Segelas air dingin juga diambilkan oleh Nabilla untuk adiknya.Nabilla
merasa sangat kesepian karena tidak ada sahabatnya lagi disini.Nabilla akhirnya
tersenyum karena adiknya ada bersamanya.
Billa : “Rotinya enak,kak”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Habis ini ngapain,ya?”
Nabilla : “Kita mencari Bella”
Billa : “Bella siapa?Sahabat kakak yang
dulu disini sama kakak?”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Selesai”
Nabilla : “Ayo kita mulai mencarinya”
Billa : “Baik”
Mereka berdua keluar dari rumah itu serta membawa
tas yang berisi air minum dan roti selai untuk bekal.
Billa : “Kakak”
Nabilla : “Ya?”
Billa : “Kak Silva mana?”
Nabilla : “Kok kamu tahu kak Silva kesini?”
Nabilla : “Kok kamu tahu kak Silva kesini?”
Billa : “Dia yang ngasih tahu aku”
Nabilla : “Dia pulang lagi ke rumah karena dia
tidak tahan disini”
Billa : “Tapi kok sifatnya jadi agak aneh
semenjak…”
Nabilla : “Aku juga tidak tahu.Mungkin dia cuma
ingin punya teman”
Billa : “Iya”
Nabilla : “Hei Billa!Emm siapa orang yang ada
di sana?”
Billa : “Itu kayaknya kak Silva deh”
Nabilla : “Iya, Bil! Itu memang Silva”
Nabilla lalu menghampiri Silva yang sedang duduk
termenung itu.Nabilla lalu memegang pundak Silva.
Nabilla : “Sil, maafkan aku, ya”
Dasilva : “Jangan ganggu aku!”
Billa : “Kak Silva kok gitu sih”
Dasilva : “Sudah, kamu tidak usah ikut campur”
Nabilla : “Sil, itu tidak baik!”
Nabilla : “Sil, itu tidak baik!”
Dasilva : “Sudah sana, pergi dari sini”
Nabilla : “Tapi Sil”
Dasilva : “Kamu tidak mau pergi? Baiklah aku
saja yang akan pergi”
Akhirnya, Nabilla dan Billa melanjutkan perjalanan
mereka.Ditengah-tengah perjalanan, mereka terdiam.
Billa : “Kakak, aku haus”
Nabilla : “Baiklah ayo minum ini dan kita
lanjutkan lagi setelah beristirahat”
Billa : “Terimakasih, kak”
Nabilla : “Dasilva itu menurutmu sifatnya
bagaimana?”
Billa : “Menurut aku dia dulu baik, ramah, pokoknya enak deh orangnya”
Billa : “Menurut aku dia dulu baik, ramah, pokoknya enak deh orangnya”
Nabilla : “Iya, kakak setuju denganmu”
Billa : “Tapi kalau sekarang……”
Nabilla : “Kenapa?”
Billa : “Sudah deh kak.Tidak baik membicarakannya”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Sudah deh kak.Tidak baik membicarakannya”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Kak, kakak dengar suara tidak?”
Nabilla : “Iya, kakak mendengarnya”
Billa : “Kita cari yuk kak asal suaranya”
Nabilla : “Iya”
Billa : “Kita cari yuk kak asal suaranya”
Nabilla : “Iya”
Sewaktu
mereka mencari tahu asal suara itu, seseorang diam-diam mengambil bekal makanan
mereka.Ketika suara itu sudah tidak terdengar lagi mereka balik ke tempat
peristirahatan mereka yang tadi.Mereka sangat terkejut melihat bekal makanan mereka
sudah tidak ada.Hanya ada 3 botol minum yang tersisa.Sebelumnya, mereka membawa
6 botol minum.
Nabilla : “Bagaimana ini?Siapa yang
mengambilnya?”
Billa : “Sudahlah kak, kita lanjutkan
saja lagi perjalanannya”
Tiba-tiba,
Dasilva muncul dihadapan Nabilla.
Dasilva : “Maaf, ya seharusnya aku yang meminta
maaf”
Nabilla : “Iya, tidak apa-apa”
Billa : “Sekarang kita mencari kak Bella”
Dasilva : “Iya, Nabilla, aku minta minum dong!”
Nabilla : “Iya.Loh, berarti bukan kamu yang
mengambil bekal kita”
Dasilva : “Memang bukan”
Nabilla : “Jangan-jangan”
Billa : “Kakak nakutin nih, kan Billa
jadi seram”
Nabilla : “Bukan itu tapi”
Dasilva : “Bella yang mengambilnya”
Billa : “Kirain”
Dasilva : “Bel, kami tahu kamu disini”
Nabilla : “Bel, maafkan kami, ya”
Billa : “Kak Bella jangan marah terus
tidak baik lo”
Suasana
tiba-tiba menjadi hening.
Bella : “Aku tidak mau lagi bersama kamu
Nabilla, kecuali”
Nabilla : “Kenapa lagi?”
Bella : “Si a-v-l-i-s sudah tidak disini”
Nabilla : “Kok kamu begitu sama sahabat sendiri?”
Dasilva : “Maafkan aku Bel, aku hanya ingin
punya teman”
Bella : “Dengan cara seperti itu?”
Dasilva : “Aku memang tidak suka selai.Maafkan
aku ya, Bella”
Bella : “Tapi, kamu harus berjanji tidak boleh
mengeluh”
Dasilva : “Baiklah”
Bella akhirnya keluar dari
tempat persembunyiannya itu.
Nabilla : “Bagaimana jika kita membuat janji”
Dasilva : “Ya, aku setuju”
Bella : “Aku juga”
Nabilla : “Kalau begitu sumpahnya adalah BND
Selalu bersama”
Dasilva : “Tentu saja”
Bella : “Baiklah, aku mulai”
Billa : “Hei, tunggu aku tidak?”
Nabilla : “Kalau begitu jadi “Double BND selalu
bersama””
Bella : “Double”
Billa : “B”
Nabilla : “N”
Dasilva : “D”
Bella & Billa : “Selalu”
Nabilla&Silva:
“Bersama”
Mereka
akhirnya bersama-sama lagi untuk selamanya.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar